JAKARTA, JP- Pernyataan menarik sekaligus kabar gembira datang dari Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Letnan Jenderal TNI (Purn) dr Terawan Agus Putranto
Menurutnya, dunia percaya bahwa Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19 akan dihentikan oleh Vaksin Nusantara.
“Di New York AS kini sudah terbit sebuah jurnal kesehatan yang isinya tentang Dendritik Sel Vaksin Imunoterapi. Judulnya, ‘Begining of the End Cancer and COVID-19’. Itu artinya dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang menyelesaikan hal ini termasuk Covid-19 adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Nusantara,” ujarnya.
Menurut mantan Menteri Kesehatan ini, Vaksin Nusantara aman.
“Itu sangat safety karena kita sudah lama berkecimpung dalam pembuatan dendritic cell vaccine immunotherapy itu, dengan tim dokter Nyoto sela ‘ qku moderator, bersama-sama dengan kita sudah mengembangkannya jauh-jauh hari untuk penanganan kanker,” katanya.
Dijelaskan Terawan, perbedaan vaksin berbasis dendritik sel dengan vaksian konvensional adalah karena dendritik vaksin melakukan intervensi di luar tubuh manusia.
“Dan itu sangat safety, karena kita sudah sangat lama berkecimpung di pembuatan dendritik vaksin itu dengan dr Nyoto (Nyoto Widyo Astoro), bersama-sama dengan kita semua sudah mengembangkannya jauh-jauh hari untuk penanganan cancer, kita hanya mengubah antigennya, menjadi antigen artificial atau antigen rekombinan COVID-19, Sars Cov-2,” urai Terawan.
Artinya, lanjut Terawan, vaksin bisa menyesuaikan kapan saja. Pun ketika mutasi virus, vaksin bisa menyesuaikan.
“Kita bisa menyesuaikan kapan saja, mau mutasi kapan saja bisa kita sesuaikan, dampaknya apa, ketahanan kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa kita atasi dengan membuat imunitas yang baik buat setiap warga negara,” jelas Terawan.
Ditambahkan Terawan, vaksin bisa menyesuaikan kapan saja. Pun ketika mutasi virus, vaksin bisa menyesuaikan.
“Kita bisa menyesuaikan kapan saja, mau mutasi kapan saja bisa kita sesuaikan, dampaknya apa, ketahanan kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa kita atasi dengan membuat imunitas yang baik buat setiap warga negara,” tukasnya.
Diketahui, uji klinis vaksin nusantara baru tahap I dan II, setelah itu masih ada uji klinis tahap ketiga untuk sebagai syarat memproduksi massal dan aman disuntikkan ke masyarakat
Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah sepakat bahwa penelitian yang dipimpin Terawan berlabel imunoterapi sel dendritik.
LAYAK DAPAT NOBEL
Guru Besar Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono menyatakan sangat mengapresiasi penemuan Vaksin Nusantara.
“Penemuan vaksin ini sudah seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat bagi bangsa yang patriotik,” ucapnya.
Tokoh Intelijen Nasional ini menyebut bahwa penemuan ini membuktikan mereka muncul sabagai pahlawan sejati yang menyelamatkan banyak nyawa manusiadi tengah wabah yang melanda dunia ini.
“Dalam semangat kebangsaan, dr Terawan telah nyata sebagai Mahaputera Indonesia,” tandasnya.
Hendropriyono menilai Terawan layak diganjar penghargaan Nobel. Ditegaskannya, penemuan ini berpotensi membawa penghargaan Nobel Dunia yang pertama bagi Indonesia karena telah berhasil menyelamatkan umat manusia dari bahaya maut Covid-19.
“Tentu saya berharap dr Terawan meraih Nobel Kesehatan karena Vaksin Nusantara ini untuk umat manusia di seluruh dunia yang terancam oleh Covid-19,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS