HomePemerintahan

Warga Sekitar Tambang Emas Toka Tindung Memprihatinkan, BARMAS Sulut Ingatkan Pemerintah dan MSM/TTN

Warga Sekitar Tambang Emas Toka Tindung Memprihatinkan, BARMAS Sulut Ingatkan Pemerintah dan MSM/TTN

MANADO, JP- Barisan Masyarakat Adat Sulawesi utara (BARMAS) menyoroti banyaknya persoalan di wilayah lingkar tambang PT. Meares Soputan Mining (MSM) dan PT. Tambang Tondano Nusajaya (TTN), khususnya terkait kondisi pembangunan, lingkungan dan kesejahtraan masyarakat serta yang ada di wilayah lingkar tambang di Likupang Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tersebut.

Hal ini diakui Sekretaris DPD BARMAS Sukut Fernando FX. Melo kepada jejakpublik.com, Senin (13/12/2021).

“Kami telah menerima banyak informasi dari para anggota kami yang menggambarkan kondisi masyarakat lingkar tambang toka tindung yang memprihatinkan,” ujarnya.

Baca Juga  Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw Tegaskan 4 Komitmen LMI

Karena itu, menurut Nando, sapaan akrabnya, sebagai salah satu Ormas terbesar di Sulut, BARMAS akan terus mengawasi dan mengikuti perkembangan yang terjadi di wilayah tersebut.

“Kami ingin masyarakat di lingkar tambang dan pihak PT. MSM/TTN bisa bersinergi dan bersama-sama merasakan manfaat dari hasil bumi di tanah Minahasa ini,” katanya.

Ditegaskan Nando, BARMAS Sulut terus mengawal persoalan ini dan dan jika ini dibiarkan, pihaknya akan segera turun langsung ke lokasi.

“Jika benar masyarakat sekitar tambang itu menderita akibat dari ulah korporasi, maka kami akan segera turun langsung mengawal kepentingan masyarakat di wilayah. Kami tidak main-main,” tegasnya.

Baca Juga  Bingung Cari Kerja? Datang Saja ke IT Center Manado Ada Ribuan Lowongan Kerja

Apalagi, lanjutnya, oleh pemerintah pusat di Likupang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Kami berharap kepada Pemerintah Provinsi Sulut, pemerintah Kabupaten Minut, dan PT. MSM/TTN terlebih khusus, agar benar-benar memperhatikan pembangunan dan terutama kesejahteraan masyarakat yang berada di lingkar tambang Toka Tindung,” pintanya.

Diketahui, sebelumnya terdapat kurang lebih 50 Kepala Keluarga di wilayah lingkar tambang yang rumahnya terendam banjir setiap musim penghujan tiba akibat dari sungai-sungai di daerah tersebut mengalami pendangkalan, penyempitan bahkan suhu airnya menjadi panas dan tidak ada lagi hewan buruan yang hidup di sejumlah sungai tersebut, belum juga kondisi jalan di area lingkar tambang yang setiap harinya menghasilkan debu, becek, serta di beberapa titik telah rusak parah, tanpa perhatian dari pihak PT.MSM/TTN bahkan Pemerintah daerah Kabupaten Minahasa Utara. Adapun sungai yang selama ini menimbulkan polemik akibat dari eksplorasi, bahkan diduga limbah PT. MSM/TTN itu yakni, sungai Araren, sungai Pangisan, dan sungai Marawuwung. (JPc)

Baca Juga  Wakili BARMAS di FGD Menko Polhukam, Fernando Melo Usul Bahasa Daerah Masuk Kurikulum Sekolah

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0