MANADO, JP- Situasi pandemi Covid-19 kian menakutkan. Segala jenis kegiatan bahkan ada yang harus dibatalkan.
Namun tidak untuk aksi kepedulian tetap jalan di tengah pandemi ini. Seperti yang dilakukan oleh Founder AJD Sahabat Budaya DR. Dominica Diniafiat. Budayawan dan pencinta budaya Nusantara ini tetap melakukan kegiatan kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19.
Terbukti, di awal tahun ini, AJD Sahabat Budaya mengadakan bakti sosial melalui Tuhan Stave Tuwaidan untuk daerah Lembean Minahasa Utara dan Ken Oroh untuk Tondano dan Minahasa.
Kegiatan ini berlangsung sebagai upaya ber-mapalus untuk seniman dan ppa di kedua tempat ini.
Adapun kegiatan ini telah dimulai pada, Sabtu, 9 Januari 2021. Hari ini dipilih sebagai hari pertama komunitas ini berbagi kasih, juga sebagai bagian dari ucapan syukur tahun baru 2021, dan merupakan wujud doa dan harapan semoga pandemi yang dialami kini, bisa segera berakhir.
DR. Ajeng berharap lewat kegiatan ini para pegiat seni tradisi tetap semangat dan terus berkarya demi menjaga budaya Nusantara pada umumnya, dan budaya Minahasa pada khususnya.
“Hal ini adalah ucapan syukur awal tahun 2021. Dan bersamaan ucapan syukur itu, kita berdoa dan berharap semoga pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Mari kita berbagi bersama kepada banyak orang, mari kita peduli terhadap semua orang. Lihatlah tahun 2021 dengan optimisme tinggi, dan yakinlah bahwa tahun ini menjadi tahun berkat. Mari kita terus berjuang, berkarya dan berbagi karya kebaikan Sang Maha Kuasa,” ujarnya.
Terpisah, Stave Tuwaidan dan Ken Oroh mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik dan perlu dicontoh, karena jika kita berefleksi secara lebih mendalam, tak terhitung perbuatan baik semua orang di saat pandemi seperti ini.
“Kebaikan, kepedulian dan cinta kasih yang sebetulnya selalu ada dan tumbuh dalam diri setiap insan manusia, kini tersemaikan lewat AJD Sahabat Budaya, karena kegiatan ini bak oase di padang gurun,” jelas mereka.
Dikatakan keduanya, berbuat baik kepada sesama, seyogyanya menjadi tanggung jawab semua orang. Walaupun tentu, setiap orang mempunyai skala prioritas dalam setiap rencana dan tindakan.
“Kendati begitu berbagi kasih dan berdonasi, seperti ini menjadi sebuah contoh dan teladan bagi semua orang, karena sesama adalah kita, dan kita adalah sesama,” jelas keduanya.
Karena itu, lanjut Tuwaidan dan Oroh, dalam kaitan dengan berkebudayaan, kegiatan ini menjadi sebuah wujud kebudayaan.
“Dengan ini pula, kebudayaan secara sederhana dimengerti sebagai sebuah cara hidup seseorang yang merupakan bagian dari perbuatan dalam kehidupan,” tukasnl keduanya.
Lagi menurut Tuwaidan dan Oroh, setiap tindakan dan perbuatan manusia, diyakini merupakan wujud dari kebudayaan itu.
“Kebudayaan dan berkebudayaan selalu menjadi penting, mengingat didalamnya manusia menjadi pelaku kebudayaan yang mampu membentuk identitas. Langkah dari AJD Sahabat Budaya adalah salah satu bagian dari berkebudayaan,” tandas keduanya. (JPc)
COMMENTS