FOTO: (Kiri Atas) Audy Karamoy (tengah) saat tampil di lomba Musik Bambu Umum dan Musik Gerejawi Seri B, (Kiri Bawah) Audy Karamoy (kanan baju putih) saat mengikuti lomba Catur Seri B, (Kanan) Audy Karamoy, sosok pemimpin yang dermawan.
MINAHASA, JP – Mengikuti lomba atau pertandingan olahraga dan kesenian merupakan hal yang biasa. Namun jika mengikuti lomba atau pertandingan sambil menyumbang dana pribadi untuk membantu pembangunan gedung gereja merupakan hal yang unik dan langka.
Dan itulah yang dilakoni pengusaha sukses Audy Karamoy kala mengikuti iven akbar Hari Persatuan (Hapsa) Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM tahun 2024 di Rayon Minahasa, Sabtu (08/06/2024).
Di iven akbar yang berlangsung pada Jumat-Minggu (07-09/06/2024) tersebut, bakal calon Bupati Minahasa dari Partai Gerindra ini ikut menjadi peserta untuk lomba Catur Seri B di Jemaat Yerusalem Baru Kapataran, lomba Musik Bambu Umum dan Musik Gerejawi Seri B di Jemaat Bethel Seretan dan lomba Baca Mazmur Seri A1 di Jemaar Eben Heazer Kombi.
Usai mengikuti lomba, sosok low profile, peduli dan merakyat ini langsung memberikan sumbangan berupa uang tunai sebesar Rp 5 juta untuk masing-masing gereja yang sedang membangun tersebut, sehingga total sumbangan dari Audy Karamoy untuk pembangunan ketiga gedung gereja yang menjadi lokasi lomba tersebut sebesar Rp 15 juta.
Hebatnya, menurut informasi yang diperoleh baru kali ini ada peseta lomba HAPSA P/KB GMIM yang tidak hanya ikut lomba tapi jadi penyumbang dana terbesar untuk membantu pembangunan tiga gereja sekaligus di satu iven dengan menggunakan dana pribadi dan langsung diberikan di lokasi lomba usai tampil tanpa memberikan proposal sebelumnya.
Tak pelak, aksi peduli spontan terhadap pembangunan gedung gereja dari Audy Karamoy, Tou Tondano Minahasa yang tak lain adalah suami dari Penatua Linda Karamoy-Masengi ini, dipuji pendeta dan jemaat di tiga gereja tersebut. Mereka menyebut biasanya dalam lomba seperti ini para peserta lomba mengumpulkan dana masing-masing jemaat lalu menyerahkan ke panitia usai lomba, tapi kali ini ada satu peserta lomba yang menyumbang dana yang jauh lebih besar dan langsung diberikan tanpa didahului proposal atau baru sebatas janji.
“Ini baru pemimpin yang dermawan,” puji mereka senada.
Sementara itu ketika dimintai tanggapan atas respon para pendeta dan jemaat atas kepedulian yang ditunjukannya, Audy Karamoy merendah. Ia mengaku dirinya merasa terpanggil untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada jemaat yang membutuhkan.
“Tidak ada maksud apa-apa selain saya tulus membantu pendeta dan jemaat yang membutuhkan. Nda perlu mo dipublikasikan. Karena yang kita ada kase itu adalah berkat dari Tuhan,” tandas Audy Karamoy. (Simon)
COMMENTS