FOTO: Pendeta Hanny Pantouw STh dan Al Habib Sayed Sayyed Umar Alhabsyi satu mobil di mobil terbuka Jeep Komando LMI keliling Kota Manado.
MANADO, JP – Perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Provinsi Sulawesi Utara bahkan Indonesia diwarnai toleransi beragama yang cukup menarik dan bahkan sampai menorehkan sejarah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, potret toleransi beragama di Manado terjadi ketika Pendeta Hanny Pantouw STh menyediakan salah satu ruangan terbuka di kediamannya di Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa untuk dijadikan tempat Sholat bagi umat muslim untuk beribadah dan acara Silaturahmi Laskar Manguni Indonesia (LMI) dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulut bersama para tokoh dan umat Muslim dalam rangka Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Setelah itu, diberitakan tentang kehadiran Pendeta Hanny Pantouw STh di acara Dzikir Akbar Shalawat Akhir Tahun bersama para tokoh dan umat muslim di Kampung Ternate Kota Manado. Di acara itu, Pendeta Hanny yang juga adalah Ketua Umum / Tonaas Wangko Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ormas Adat terbesar di Indonesia ini, didaulat membawakan ceramah kebangsaan dan toleransi, di mana Pendeta Hanny beberapa kali menyerukan “Takbir” dan mengutip ayat Alkitab Mazmur 133:1-3 yang berisikan ajakan untuk hidup rukun dan damai di tengah perbedaan.
Yang tak kalah menarik bahkan menghebohkan sebelum mulai acara Dzikir akbar tersebut, Pendeta Hanny datang menjemput Al Habib Sayed Sayyed Umar Alhabsyi di Masjid, Sabtu (31/12/2022) malam. Sebuah aksi dan potret toleransi beragama yang belum pernah terjadi baik di Sulut maupun Indonesia bahkan di dunia.
Tak sampai di situ, Pendeta Hanny dan Habib Umar kemudian berada dalam satu mobil di mobil terbuka Jeep Komando LMI, lalu keliling Kota Manado dengan dikawal pasukan khusus baik dari LMI maupun dari pemuda Muslim dan finis di Lapangan Kampung Ternate Manado. Di bagian belakang mobil tersebut dipasang bendera merah putih dan Ormas LMI.
Sepanjang perjalanan potret toleransi ini menarik perhatian warga.
“Baru kali ini kami lihat Pendeta dan Habib satu mobil keliling kota. Ini luar biasa. Pesan toleransi yang sangat indah untuk Sulut bahkan Indonesia dan dunia,” ujar sejumlah warga yang berada di pinggir jalan menyaksikan pemandangan langkah tersebut.
Setibanya di lokasi Dzikir Akbar Shalawat, Pendeta Hanny dan Habib Umar disambut ribuan umat Muslim. Terlihat warga berlomba-lomba dan berdesarkan berswafoto dengan Pendeta Hanny dan Habib Umar. Mereka memuji semangat dan sikap toleransi yang luar biasa yang ditunjukan Pendeta Hanny.
Pasalnya, bagi mereka belum pernah ada seorang pendeta seperti ini. Bahkan mereka pun menilai Pendeta Hanny Pantouw layak dinobatkan sebagai Tokoh Toleransi Nasional, Tokoh Moderasi Beragama Indonesia.
Selanjutnya Pendeta Hanny dan Habib Umar menghadiri Dzikir Akbar Shalawat Akhir Tahun bersama para tokoh agama Islam dan umat muslim. (JPc)
COMMENTS