MANADO, JP- Pernyataan menarik dilontarkan Sekretaris Barisan Masyarakat Adat Sulawesi Utara (BARMAS) Provinsi Sulut Fernando Melo SE., terkait keberadaan dan aktivitas PT. MSM dan PT. TTN.
Ia menyebut, sejak tahun 2017 perusahaan tambang terbesar yang beroperasi di wilayah Sulut itu sudah melakukan sejumlah hal baik, seperti pembiayaan sebesar 1,3 juta dolar terhadap program pemberdayaan masyarakat, akses air bersih, pengembangan usaha-usaha masyarakat sekitar dan sebagainya. Termasuk pemberian beasiswa dengan mengirim 59 orang anak muda untuk belajar di tiongkok dan pelatihan sertifikasi 500 guru.
Hanya saja, lanjutnya, PT. MSM/TTN mengabaikan budaya Adat istiadat.
“Dalam kajian BARMAS Sulut PT. MSM dan TTN mengabaikan budaya Adat istiadat di Sulawesi Utara. Padahal itu adalah warisan secara turun temurun dan berkembang. Ini sangat disayangkan,” ujarnya.
Padahal, lanjut Melo, menurut informasi yang diperoleh BARMAS Sulut dana CSR PT MSM/TTN mencapai kurang lebih Rp 2 Triliun.
“Harusnya dengan dana CSR sebesar itu PT MSM/TTN membantu pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan budaya dan adat istiadat di Sulut, seperti tarian adat, rumah adat, musik tradisional, pelestarian situs-situs budaya, dan banyak lagi yang berkaitan dengan budaya adat istiadat,” tukasnya.
Melo menegaskan BARMAS Sulut terus memperjuangkan hak-hak masyarakat Sulut untuk tetap aman dan sejahtera dan berbudaya.
“BARMAS Sulut akan rerus mengawal dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Sulut untuk kebaikan berssma,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS