Tabea…
Izinkan kami menyampakan sebuah kisah yang mungkin bisa menjadi inspirasi sdr Gubernur kedepan terkait pengambilan langkah-langkah penanganan wabah virus corona dan dampak sosial ekonomi lainnya.
Sekitar bulan September 6 dekade lalu, seorang dokter lanjut usia yang pernah menerima 2 penghargaan tertinggi dari Kerajaan Belanda memanggil anak bungsunya ke kediamannya di jalan Jawa, kota Surabaya. Sang Ayah berbicara dalam Bahasa Belanda kepada anaknya mengenai pergolakan Permesta, salah satu penggalan isinya kira-kira seperti ini,
“Apa nama Joop (Warauw) dan Joes (Somba) yang disebut-sebut dalam berita-berita di radio itu Joop dan Joes yang teman karibmu…??
“Benar Pa…”.
“Lakukan sesuatu, bicara dengan mereka. Guna menyelamatkan Tanah Leluhur kita”
Lalu Sang Anak Bungsu di bulan Oktober menemui Panglima Divisi V Brawijaya (sekarang Kodam V Brawijaya), Soerahman, di kediaman jalan Ijen, kota Malang.
Lanjutan pembicaraan empat mata dengan Panglima Soerahman adalah pertemuan dengan seluruh Perwira dengan jabatan penting di Divisi V Brawijaya. Pertemuan sangat rahasia dan melahirkan keputusan sangat penting, Sang Anak Bungsu dikirim khusus ke Manado.
Pada 5 Januari 1960 Sang Anak Bungsu tiba di kota Manado, satu misi militer sangat rahasia dimulai. Langkah awalnya adalah orientasi lapangan dan menyerap informasi dan ide-ide dari para kenalan serta masyarakat.
Sampai pada satu keputusan penting, bertemu dengan Permesta. Dan berhasil. Bertemu salah satu Tokoh Besar, Daniel Julius Somba (Joes) di wilayah Permesta, desa Matungkas, (Minahasa Utara).
Hasil pertemuan pertama dilaporkan kepada Panglima Divisi V Brawijaya. Diteruskan kepada orang nomor 1 TNI-AD, Jenderal Abdul Haris Nasution.
Selanjutnya atas perintahnya, Sang Anak Bungsu dibantu tim khusus dibawah Komando Jenderal Ahmad Jani.
Hari berjalan, waktu berlalu.
Dalam tempo 15 bulan sejak pertama kali mendarat dikota Manado, setelah melalui 10 kali perundingan, Pergolakan Permesta selesai. Banyak pihak terkejut. Sang Anak bungsu, usia 39 tahun berhasil, padahal sebelumnya upaya sejumlah Tokoh Besar Sulawesi Utara tidak berhasil.
Ada pihak menyatakan Sang Anak Bungsu memang dikenal sangat cerdas dan pemberani, mungkin itu benar.
Tapi ada satu hal dilupakan, Sang Anak Bungsu jeli mengambil posisi dan peran psikologis yaitu menjadi Broer, Kakak, sesuai nama panggilannya sehari-harinya, itu pula ditulis Gunawan Mohamad di majalah Tempo, _”hal itu menyebabkan ia jadi si “Broer” pada saat yang dibutuhkan. Ia berhasil diterima oleh dua kalangan yang tengah memusuhi.”
Ya, dalam tiap perundingan dengan Permesta, Broer selalu menempatkan diri sebagai Broer atau Kakak yang dengan sabar berkomunikasi bukan sebagai orang Pusat yang didukung dua Jenderal. Dia lepas “lambang-lambang yang melekat” pada dirinya. Ini menyebabkan dia diterima dengan baik dan berhasil tuntaskan panggilan sejarah.
Sdr. Gubernur, terkait mempercepat penyelesaian masalah virus corona dan dampak-dampak sosial ekonomi masyarakat, perlu kekompakan dari semua pihak. Posisi dan peran anda sangat strategis. Gunakan personal power bukan structure power.
Tanggalkan “lambang-lambang” yang melekat pada diri anda. Tampil sebagai Kakak yang kebetulan Gubernur, bukan sebagai Ketua Partai Politik, bukan sebagai bakal calon dalam Pilkada. Singkirkan oknum-oknum politisi didekat anda, juga singkirkan oknum-oknum Pejabat yang kerap mencari momentum.
Anda sudah punya seorang Wakil Gubernur, namun jika memerlukan bantuan maka seleksi ketat, waspada oknum dengan kepentingan pribadi. Ini penting guna meredam resistensi dan kecurigaan politik pihak lain kepada anda, padahal selaku Gubernur Sulut, anda perlu bekerja sama dengan 15 Kabupaten / Kota.
Ada panggilan sejarah dialami si Broer Tumbelaka, demikian pula yang sekarang anda alami, maka lakukan dengan tulus.
Sekian.
Salam, taufik m tumbelaka
**4 April 1961, Broer Tumbelaka berhasil menuntaskan kewajiban panggilan sejarah.
COMMENTS
watful dca9debd95 https://marketplace.visualstudio.com/items?itemName=comnarpere.FULL-VLC-Lista-Arena-Sport-Setup-Freel
elmmaka cf73c0d111 https://marketplace.visualstudio.com/items?itemName=fecrolisme.TOP-Xpadder-62