KABAR mengejutkan datang dari keluarga
bos perusahaan rokok terkemuka, Djarum. Salah satu keluarga kaya raya dan paling tajir di Indonesia ini justru memilih menghidupi kaul kemiskinannya hidup sederhana dan melayani umat dengan menjadi seorang biarawati.
Dia adalah Suster Lucy Agnes. Bahkan yang paling mengagumkan, wanita yang terlahir dengan nama Maria Donna Dewiyanti Darmoko merupakan pengikut Ibu Teresa yang dikenal hanya memiliki dua set pakaian.
Sebagaimana dikutip dari Alumnimaterdei.com, Suster Lucy adalah anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko. Pasutri ini adalah pemilik restoran Ayam Bulungan. Cecilia adalah saudara sepupu dari pemilik Djarum, Robert Budi Hartono.
Sifat sederhana Suster Lucy sudah terlihat sejak remaja.
“Saat masih SMA, kalau dibeli orangtuanya tas-tas mahal, dia enggak mau pake,” kata kerabatnya.
Sementara menurut rekan-rekannya, sebagai anak yang berasal dari keluarga kaya, setelah SMA Maria Donna sempat merasakan kuliah di Pert Australia, kemudian menyelesaikan jenjang master/magister (S2) di salah satu kampus di Chicago, Amerika Serikat sebelum akhirnya memutuskan jadi biarawati.
Lalu bagaimana Suster Lucy sampai masuk biarawati? Suster Lucy mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.
“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor,” ujarnya.
Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah.
“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, sesuatu membuat saya melambat, seolah-olah ada yang menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu,” tukasnya.
Meski mengaku orang tuanya sempat menentang pilihan ini, namun Suster Lucy bersikukuh tetap menjalani kehidupannya sebagai seorang biarawati.
Maria Donna memutuskan masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes.
Di Kalkuta, India, Suster Lucy pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris, dan saat ini kabarnya bertugas di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia.
Ia disebut selalu bersedia mendampingi orang-orang yang sekarat. Dia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala pasien. (JPc/Tribunnews.com)
COMMENTS