FOTO: Audy Karamoy (kiri) dan Perly Pandeiroot di sela-sela Rapat Konsolidasi Pemenangan Partai Gerindra Minahasa di Moy Residance Tondano, baru-baru ini.
MINAHASA, JP – Partai Gerindra menargetkan menang di Pilkada Minahasa, mengingat daerah ini merupakan kampung halaman Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Apalagi dengan telah ditetapkannya Prabowo sebagai Presiden RI pasca Pemilihan Umum pada Februari 2024 lalu.
Namun efek figur Prabowo ini bukan menjadi jaminan Partai Gerindra akan menang di Pilkada Minahasa pada November 2024 mendatang. Justru dengan modal yang dimilikinya ini (efek figur Prabowo, red), Gerindra tidak boleh asal-asalan dalam memilih calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Apalagi yang dihadapi adalah PDIP yang 10 tahun telah berkuasa di Minahasa.
“Sekalipun punya modal figur Prabowo yang sudah ditetapkan sebagai Presiden, Gerindra jangan salah pilih cabup cawabup di Pilkada Minahasa. Bisa-bisa target DPP rebut top eksekutif di Minahasa tidak tercapai,” ujar Pemerhati Politik Terry Unboh.
Menurut dia, keunggulan yang dimiliki Gerindra harus diperkuat dengan pilihan figur yang tepat untuk diusung maju di Pilkada Minahasa.
“Kalau figur yang dipilih benar-benar mumpuni yang didasari pertimbangan yang matang dan dukungan yang besar masyarakat maka dengan modal efek Prabowo dan juga keunggulan Pilpres di Minahasa maka Gerindra akan meraih kemenangan di Pilkada Minahasa,” jelasnya.
Lalu siapa figur yang tepat untuk diusung Gerindra sebagai cabup cawabup di Pilkada Minahasa? Menurut Umboh, dari 8 nama yang mendaftar hanya ada 2 nama yang dinilai layak yakni Audy Karamoy sebagai cabup dan Perly Pandeiroot sebagai cawabup.
“Kedua figur ini merupakan kombinasi ideal yang mendapat banyak dukungan warga. Jika duet ini diusung Gerindra maka bisa dipastikan target merebut top eksekutif Minahasa diraih Gerindra,” jelasnya.
Umboh pun menyebut duet ini merupakan perpaduan tua dan muda seperti pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres. Ady Karamoy berumur 63 tahun dan Perly Pandeiroot 62 tahun. Audy merupakan sosok berpengalaman yang sejak lahir tinggal di Tondano sehingga dikenal luas masyarakat dan sebaliknya sangat memahami kondisi Minahasa. Ia juga dan juga sudah terbukti banyak berkontribusi untuk daerah baik di bidang pariwisata, olahraga dan sebagainya. Kepemimpinannya pun sudah teruji karena aktif di organisasi dan dipercaya mengemban banyak jabatan penting dan stretegis.
Belum lagi Audy dinilai sebagai cabup yang paling siap karena paling intens bersosialisasi, punya relawan yang kepengurusannya sampai di tingkat desa dan kelurahan bahkan jaga dan lingkungan, punya media center yang mumpuni serta punya kekuatan finansial yang besar. Bahkan diyakni Audy memiliki elektabilitas yang tinggi diantara figur yang mendaftar di Partai Gerindra bahkan juga melampaui elektabilitas figur yang diusung partai lainnya.
Sementara Perly Pandeiroot figur milenial (anak muda, red) yang sarat prestasi. Ia menduduki banyak jabatan penting dan strategis di perusahan-perusahan besar. Bahkan kepemimpinannya sebagai seorang ketua partai sudah teruji di mana selaku Ketua DPC Partai Gerindra Minahasa, Perly berhasil membawa Gerindra melompat tinggi meraih 8 kursi DPRD Minahasa dari sebelumnya 2 kursi dan menjadi partai terbesar kedua di Minahasa mengalahkan partai besar lainnya.
Duet ini pun sama-sama punya rekam jejak yang baik, tidak terlibat dalam masalah hukum, sosok yang berintegritas, jujur, low profile, pekerja keras, mandiri, peduli dan merakyat. Bahkan keduanya all out memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres, Audy lewat relawannya Forum Tou Minahasa dengan menggunakan dananya sendiri dan Perly lewat mesin partai yang dipimpinnya. Perpaduan relawan dan mesin partai menjadi kekuatan besar memenangkan Pilkada Minahasa.
Duet ini juga merupakan perpaduan dua pengusaha sukses yang punya jaringan investor luas sehingga pembangunan daerah juga nantinya lebih banyak akan mengandalkan swastanisasi bukan hanya APBD.
Lebih jauh, dikatakan Umboh, duet Audy Karamoy – Perly Pandeiroot merupakan kombinasi ideal karena mengusung satu visi yang sama yakni Minahasa Maju yang sudah lama dirindukan masyarakat Minahasa. Bahkan ada beberapa hal lain yang membuat duet ini menjadi kombinasi ideal yang wajib diusung Partai Gerindra jika ingin menang di Pilkada Minahasa.
“Yang kami inginkan Minahasa maju bukan Minahasa hebat. Hebat belum tentu maju tapi maju so pasti hebat. Dan itu ada pada duet Karamoy – Perly Pandeiroot. Harapan besar kami Partai Gerindra dapat mengusung duet Audy Karamoy – Perly Pandeiroot di Pilkada Minahasa. Duet ini kombinasi yang top dan pasti memenangi Pilkada,” ucap sejumlah warga Minahasa
diantaranya Arie Penekanan, Jerry Mamahit, Aneke Wetong Rudy Seroy, Enrico Sakul, Jacques Kumontoy, Jeane Malingkas, Fenal Mumek, dan Enrico Saku. (Simon)
COMMENTS