FOTO: Tampilan layar video viral Pendeta Hanny Pantouw sumbang di Masjid Agung Al-Fatah Kyai Modjo di Kampung Jawa Tondano, Kabupaten Minahasa.
MINAHASA, JP – Sebuah video beredar di media sosial dan menjadi viral. Dalam video tersebut Pendeta (Pdt) Hanny Hanny Pantouw STh yang merupakan tokoh agama di Sulawesi Utara ini datang di Masjid Agung Al-Fatah Kyai Modjo di Kampung Jawa Tondano, Kabupaten Minahasa baru-baru ini, sambil membawa bahan material semen dalam jumlah yang banyak dan kemudian memberikannya ke panitia pembangunan Masjid tersebut.
Di tayangan awal dengan foto Pdt Hanny sedang berbicara lalu terdengar kalimat begini: “Jika Pendeta datang di Gereja beri bantuan, itu merupakan hal yang biasa. Kalau Habib datang bawa sumbangan di Masjid itu biasa. Tapi kalau Pendeta bawa berkat di Masjid itu yang tidak biasa”.
Bahkan Pdt Hanny yang juga menjabat sebagai Ketua Umum / Tonaas Wangko Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Manguni Indonesia (LMI) ini, datangvdi Masjid bersama istri tercinta Maidy Palar dan sejumlah pengurus DPP LMI ini rela menggelontorkan dana pribadinya dalam jumlah yang tidak sedikit demi membeli semen tersebut.
“Biasanya kalau ada orang yang datang membawa bantuan maka yang menerima akan menyampaikan ucapan terima kasih. Tapi saya justru menyampaikan terima kasih diberikan kesempatan membawa sumbangan semen di tempat ini,” ujarnya saat menyampaikan sambutannya di video tersebut.
Gembala Gereja Bethel Indonesiq (GBI) Harmagedon ini mengatakan, dirinya datang di Masjid karena baginya Masjid merupakan tempat di mana orang dibina aklaknya jadi manusia yang lebih baik.
“Di Sulut di Minahasa kalau kita hidup rukun dan damai alangkah indahnya. Saya datang di sini membuktikan kerukunan dan kedamaian selalu ada di sini,” katanya.
Menurut Pdt Hanny, persoalan bangsa Indonesia bukan soal Kristen, Islam, Katolik, Hindu, dan Konghucu, bukan soa agamanya.
“Yang buat negara kita kacau buat saya hanya dua. Pertama penegakan hukum yang masih banyak yang tidak beres. Kita tau ada istilah bahwa hukum itu tajam ke bawah ke masyarakatnya tapi tumpul ke atas. Kalau hukum ditetapkan dengan baik maka orang akan taat,” ungkapnya.
Kedua, lanjutnya, tidak dibangunnya komunikasi yang baik. “Saya datang ke sini ke saudara-saufara saya yang muslim untuk membangun komunikasi yang baik. Kalau kita bersama, kita berteman, kita akan tahu apa persoalannya, kenapa jadi begini, kenapa ada ganggian dan sebagainya,” tambahnya.
Pdt Hanny menegaskan dirinya selalu meihat muslim adalah keluarganya.
“Saya tidak lagi melihat ini agama apa.
Saya terinspirasi dengan (mantan Presiden RI) Pak Gus Dur yang mengatakan kalau kita melakukan kebaikan orang tidak tanya apa agama kita. Hidup ini sekali dan singkat. Kalau hidup kita bermanfaat bagi banyak orang maka sekali itu cukup,” jelasnya.
Menurut Ketua GBI Wilayah Manado yang dijuluki Tokoh Toleransi dan Tokoh Moderasi Beragama ini, kebaikan selalu harus dimulai dari diri sendiri.
“Kalau kita melakukan kebaikan kita perlu komitmen butuh hubungan butuh waktu yang panjang. Dan harus dimulai dari diri kita sendiri. Jika kita melakukan kebaikan untuk sesama umat kita itu wajib. Tapi kita tidak boleh terkungkung hanya dalam agama kita. Kita melakukan kebaikan tidak perlu bertanya dia agama apa. Karena semua agama mengajarkan kita untuk selalu berbuat kebaikan. Jadi mampukah kita melakukan keluar, kita terobos itu lintas (agama),” tegasnya.
Pdt Hanny mengungkapkan bahwa meskipun dirinya beragama Kristen dan malah merupakan seorang Pendeta, namun dirinya merasa ada di Masjid dirinya merasa damai
“Melakukan kebaikan bukan karena kita ingin menjadi sesuatu. Saya melakukan ini (memberi bantuan semen di Masjid, red) bukan supaya orang lihat Pendeta Hanny itu baik. Bukan itu karena yang terbaik itu Tuhan. Tapi di saat kita melakukan apa yang menjadi perintah Allah kita akan menjadi manusia yang baik, yang bermanfaat bagi banyak orang,” tandas Pdt Hanny seraya berjanji akan datang lagi membawa bahan material lain yang dibutuhkan dalam pembangunan Masjid ini.
Diketahui ini adalah kesekian kalinya Pdt Hanny memberikan sumbangan di Masjid. Sebelumnya Pdt Hanny juga sudah pernah memberikan sumbangan uang pribadinya berkisar puluhan juta untuk membantu pembangunan masjid dan tempat ibadah umat muslim di Langowan Minahasa dan di kota Manado.
Sementara itu, pimpinan dan umat Islam di Masjid Agung Al-Fatah Kyai Modjo berterima kasih atas kepedulian dari Pdt Hanny Pantouw STh.
“Ini jarang terjadi. Sungguh luar biasa kepedulian Pendeta Hanny Pantouw. Ini jadi contoh untuk Sulut dan indonesia. Terima kasih Pak Pendeta Hanny. Dan ini satu-satunya di Indonesia pendeta membawa bantuan di Masjid. Kita bersyukur kepada Tuhan kita melajukan kebaikan. Semoga Pendeta Hanny dan leluarga serta keluarga besar LMI,” puji Ketua Rifaiyah Kabupaten Minahasa HI. Hidayat Pantouw serta pimpinan pimpinan Masjid Agung Al-Fatah Kyai Modjo Tondano masing-masing Imam Masjid Hi. Ahmad Asimim Kiai Demak, Imam Masjid Hardianto Masuara Pulukadang dan Ketua Panitia Pembangunan Masjid Junaidi Lababa senada.
Tak hanya pimpinan Masjid, umat muslim di Masjid Agung Al-Fatah Kyai Modjo sangat mengapresiasi kepedulian Pendeta Hanny yang bagi mereka belum pernah terjadi di Indonesia dan Sulut. (*/JPc)
COMMENTS