HomeBerita

Sorot Obyektivitas Penilaian Timses Calon Anggota KPU, Jurani Rurubua ke Warga: Awasi Proses Seleksi, Jangan Takut

Sorot Obyektivitas Penilaian Timses Calon Anggota KPU, Jurani Rurubua ke Warga: Awasi Proses Seleksi, Jangan Takut

Jurani Rurubua SST.[/caption]
MANADO, JP – Anggota DPRD Kota Manado Jurani Rurubua SST., menyoroti proses seleksi calon Anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara periode 2023-2028 oleh Tim Seleksi (Timses) yang menjadi perbincangan di ruang publik.

“Sebagai Ketua Partai dan Anggota DPRD saya ingin mengomentari hasil seleksi calon Anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara periode 2023-2028 yang menjadi pusat perhatian bahkan menjadi perbincangan seru di wilayah politik dan di rumah-rumah kopi,” ujarnya.

Dikatakan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Manado ini, dari informasi yang saya dapatkan dari JPPR dan beberapa peserta bahwa ada beberapa nama yang mempunyai nilai tertinggi CAT (tes tertulis) dan tes wawancara tidak diloloskan, sedangkan nama yg masuk 10 besar ini ada yang nilainya rendah, bahkan justru ada yang sementara disidang kode etik oleh DKPP Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang dilaporkan oleh rekan penyelenggara dan jajarannya.

Baca Juga  Beri Testimoni Tentang Sosok Habib Muhsin Bilfaqih di Haul Sang Pria, Pendeta Hanny Pantouw Kirim Pesan Menarik Untuk Indonesia, Apa Itu?

“Di mana letak objektivitas penilaian Timsel? Kenapa tidak diumumkan nilai hasil CAT, hasil psikologi, dan wawancara. Jika itu mekanisme, kenapa ini terus di rawat? Jangan heran kalau kemudian menimbulkan banyak spekulasi dan tanggapan bahwa semua yg akan menjadi penyelenggara pemilu hanyalah titipan, padahal secara objektif bisa saja dia tidak memenuhi syarat,” katanya.

Menurut Jurani, era semakin maju seharusnya perubahan mengarah kepada yang lebih baik, termasuk di proses seleksi Anggota KPU Sulut.

“Kita tidak sementara berada di zaman penjajahan (kolonial), era semakin maju seharusnya perubahan mengarah kepada yang lebih baik, menegakkan keadilan, supremasi hukum yang ditegakan serta tidak mengkhianati amanat demokrasi sehingga itu jika praktek-praktek korupsi, nepotisme masih berkeliaran, maka harus kita lawan,” ajaknya.

Baca Juga  Miliki Banyak Kader Muda Berprestasi, PSI Optimis Satu Fraksi di Pileg Sulut, Ada Putri Pariwisata Indonesia dan Noni Sulut

Lagi ungkap Srikandi vokal namun cerdas, sangat peduli, responsif dan merakyat ini, dari informasi yang ia peroleh bahwa di saat seleksi penyelenggara pemilu setiap peserta harus menyiapkan diri, belajar agar mendapat nilai terbaik, menjaga kesehatan, menyiapkan berkas-berkas yang berbiaya, hingga memastikan fisik dan psikologi mereka dalam keadaan prima, dengan harapan bila semua ini mumpuni maka merekalah yang berkapasitas menduduki jabatan penyelenggara pemilu itu.

“Apalagi jika mereka memiliki track record yang baik, namun jika ternyata semua hanya berdasarkan titipan, subjektivitas, like and dislike, untuk apa ada seleksi? Ingat loh, seleksi penyelenggara pemilu di Indonesia ini menelan biaya yang tidak murah, dan itu uang rakyat,” tegasnya.

Dalam konteks seleksi calon Anggota KPU Sulut ini, tambah Jurani, bila ternyata orang-orang yang memiliki nilai-nilai terbaik dan berkompeten justru tidak diberikan ruang, bahkan dipangkas lebih awal maka siap-siap pemilu 2024 kehilangan kualitas, bisa juga malah kehilangan marwah.

Baca Juga  Jurani Rurubua Ungkap 5 Developer dan Pemkot Manado Teken MoU Penyerahan Aset

“Atas dasar ini semua, saya mengajak kepada masyarakat untuk kita lebih peka, mengawasi, mengontrol proses seleksi dan juga kinerja dari seluruh penyelenggara pemilu. Jangan takut, kita semua sudah trauma dengan lembaga penyelenggara negara yang dirusak oleh oknum-oknum pejabat yang korup, nepotisme, praktek hidup pejabat yang elitis, sementara masyarakat kita sementara berjuang untuk bayar pajak, lapangan pekerjaan yang sulit, harga beras naik, kebutuhan hidup yang semakin sulit,” tukasnya.

Jurani menutup statemennya dengan mengutip salah satu nats Alkitab.

“Jabatan hanya sementara. Sebagaimana nats Lukas 12:48b Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut,” tandasnya. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0