HomeBeritaNews

Iman yang Bergerak dalam Tatapan Hening

Renungan
(Senin, 10 Juni 2019: Hari Biasa, Pekan Biasa X)

PW Santa Perawan Maria, Bunda Gereja

*Bacaan Injil:* Yoh 19:25-34

“Waktu Yesus bergantung di salib, dekat salib itu berdiri ibu Yesus, dan saudara ibu Yesus, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah, anakmu!”Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya”

*Refleksi* :

Hari ini kita peringati Santa Perawan Maria sebagai Bunda Gereja. Oleh Paus Fransiskus, tepatnya pada tanggal 3 Maret 2018, menetapkan bahwa sehari setelah Pentekosta harus dirayakan peringatan tersebut.

Baca Juga  Festival Anak-anak GMIM, Menteri Yohana: Ini Bukti Toleran, Sulut Jadi Contoh

Ada tiga hal yang menjadi dasar refleksi ketika kita memperingati Santa Maria sebagai Bunda Gereja.

*Pertama* , Maria menjadi teladan iman yang dekat dengan Misteri Salib.

*Kedua* , Bersama Maria kita mempersembahkan perjalanan hidup iman kita dalam dan melalui Ekaristi.

*Ketiga* , Maria memberi dirinya sebagai ibu Yesus Sang Penebus dan Ibu bagi anak-anak yang ditebus.

*Pesan* :

Injil di atas memberi gambaran jelas bahwa Bunda Maria telah memberi teladan iman yang konsisten-setia. Iman yang dihayati Maria, teristimewa dalam drama penyaliban Yesus adalah Iman yang bergerak dalam tatapan hening kepada Yesus. Dalam kesedihan mendalam, Maria “melihat” peristiwa Salib dalam kepasrahan total pada rencana Tuhan. Tak tangguh-tangguh, Yesus yang melihat Ibunya yang konsisten-setia mencurahkan anugerah istimewa bagi kita melalui murid yang dikasihi-Nya untuk menerima Maria sebagai Ibu kita.

Baca Juga  Sulut Kembali Ketambahan 4 Pasien Positif Corona

Dari sinilah kita paham, bahwa peringatan ini jatuh pada hari sesudah Pentekosta karena Roh Kuduslah yang menyertai ziarah kita Bersama Bunda Maria menuju persatuan dengan Yesus melalui; Misteri Salib, Ekaristi dan Gereja.

Satu hal yang dapat kita renungkan dalam pengalaman hidup iman kita: kalau ada penderitaan atau kesulitan dalam hidup harian kita, Lihatlah Salib Yesus, serahkan hati kita kepada Yesus melalui Ekaristi dalam keheningan batin dan kepasrahan total pada Yesus. Ia akan membalas tatapan iman kita yang hening dengan suara kasih-Nya: Ibu, inilah anakmu, dan inilah Ibumu. Amin. Tuhan memberkati.*

Baca Juga  45 Anggota DPRD Sulut Ini Resmi Dilantik, Olly Ajak Berdamai dengan Ini

P. Abdul Ocd

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0