HomeSosok

Sosok Inspiratif Pendeta Hanny Pantouw: Dari Sulut Untuk Indonesia (4)

Sosok Inspiratif Pendeta Hanny Pantouw: Dari Sulut Untuk Indonesia (4)

SIAPA yang tak kenal Pendeta (Pdt) Hanny Pantouw STh? Dia adalah seorang tokoh agama sekaligus tokoh adat dan tokoh masyarakat Sulawesi Utara. Karenanya, jejakpublik.com tertarik untuk mengulas sepenggal potret kehidupan dari sosok yang sangat inspiratif ini.

Kembali ke Manado Setelah 28 Tahun di Jakarta

Badai dalam rumah tangga Hanny dan istrinya Maidy Palar belum berakhir. Di satu sisi Maidy memilih tinggal di salah satu rumah kost di Jakarta, dan di sisi lain Hanny tidak juga mencabut gugatan cerainya itu. Bahkan ia dan istrinya sempat menghadiri sidang gugatan cerai yang dilayangkannya.

Namun ada kesaksian kecil yang mengindikasikan jika keduanya masih saling mencintai. Di mana meski menggugat Maidy namun Hanny justru datang menjemput istrinya yang tinggal di rumah kost lalu satu mobil menuju ke Pengadilan Negeri Jakarta untuk mengikuti sidang perdana. Dan ketika keduanya diminta hakim duduk di kursi depan meja hakim Hanny yang duluan duduk tiba-tiba secara refleks tangannya mengebas debu di kursi yang akan diduduki Maidy tepat di sampingnya.. Tindakan sederhana dari Hanny ini dinilai hakim sebagai signal kalau sesunggujnya Hanny masih mencintai Maidy.

Baca Juga  Sosok Inspiratif Pendeta Hanny Pantouw: Dari Sulut Untuk Indonesia (3)

Di tengah berlangsungnya sidang tersebut, Hanny memutuskan pulang kampung untuk merayakan Natal bersama keluarga. Waktu itu tanggal 19 Desember 1997 Hanny akhirnya kembali ke Manado, sementara Maidy tetap tinggal di Jakarta.

Yang mengagumkan, meski digugat cerai Hanny, namun Maidy tetap setia menanti karya Tuhan atas keluarganya. Tak ada sedikitpun niat dalam dirinya untuk membangun hubungan spesial dengan pria lain walau banyak juga pria yang menyukainya. Setiap saat Maidy terus berdoa memohon pertolongan Tuhan dan tetap teguh hatinya mencintai Hanny demi menjaga kesucian pernikahan dan keutuhan rumah tangga mereka di ambang perceraian. Maidy meyakini atas pertolongan Tuhan suatu saat nanti ia dan suaminya akan bersatu kembali dalam rumah tangga yang harmonis.

Dapat Mujizat dari Tuhan Lalu Bertobat

Di tengah penantian dan doa yang tiada henti dati Maidy di Jakarta, ternyata juga menjadi waktu Tuhan menjamah dan memulihkan Hanny yang berada di Manado. Cinta kasih Tuhan mengalahkan segalanya dan menghancurian kerasnya karakter diri yang dipenuhi kesalahan dan dosa selama tinggal di Kota Metropolitan. Itu terjadi ketika Hanny mulai melakukan kegiatan doa dan puasa. Ia sering ke Tondano dan mengambil waktu sendiri bersama Tuhan dalam doa dan puasa.

Baca Juga  Apresiasi Kepedulian Ormas, Bupati Minsel Ikut Salurkan Bantuan Bersama LMI

Dan di suatu waktu, Tuhan menunjukan kuasa-Nya. Waktu itu Hanny sedang duduk di pintu rumah sementara yang lainya berdoa di dalam rumah. Tiba-tiba ia mendapat mujizat Tuhan. Hanny merasa dipenuh olehi Roh Kudus. Lalu Hanny mulai berbahasa roh, bahkan ia sampai merayap di lantai. Suasana mengejutkan dan luar biasa ini berlangsung selama kurang lebih 6 jam.

Setelah kejadian itu Hanny akhirnya bertobat. Karakter lamanya telah dibersihkan Tuhan. Jamahan Sang Maha Kuasa menbuat Hanny yang selama puluhan tahun terjerembab di dunia hitam dan menjadi sosok yang paling ditakuti masyarakat akhirnya bertobat.

Melihat kelamnya perjalan hidup selama 28 tahun di Jakarta, Hanya bersyukur dipulihkan oleh Tuhan dan tidak sampai membusuk bahkan mati di penjara. Keputusannya kembali ke Manado menjadi awal hidup baru baginya.

Dan setelah hidupnya dipulihkan Tuhan, tanggal 12 Januari 1997 Hanny kembali ke Jakarta untuk menjemput Maidy untuk kembali ke Manado. Sebulan lebih berada di Jakarta, Hanny masih sempat mengumpulkan uang dengan terlibat dalam menyelesaikan masalah l tanah dan menjual dua unit rumahnya di Jakarta untuk biaya pulang kampung.

Baca Juga  Hand Sanitizer Langka, Captikus Bisa Jadi Penggantinya

Tanggal 28 Februari 1997, Hanny kembali pulang ke Manado membawa istri tercinta beserta sejumlah barang berharga termasuk mobilnya.

Meski ada tawaran akan mendapatkan banyak uang asal kembali menjalani kehidupan lamanya, namun Hanny menolak.. Ia tetap pada komitmennya meninggalkan dunia kelamnya yang dimulainya dari tinggal di Dereksi Kit bersama para buruh bangunan dengan pintu runah yang rusak menjadi tempat tidurnya, jadi preman jalanan berkelahi, jambret, todong, memakai dan menjual narkoba, masuk keluar “night club”, jadi debt collector, lalu memakai jas dan dasi sebagai karyawan kantor, terlibat dalam masalah tanah hinggp memiliki mobil, punya perusahan aktif dalam ormas, dekat dengan para tokoh nasional bahkan sejumlah menteri dan tinggal di hotel bintang 5 tersebut.

Tak heran bila kemudian banyak temannya yang pernah terlibat dalam aksi preman, dibuat keheranan dengan perubahan dalam diri Hanny. Namun ia tak mempedulikan apa penilaian teman-temannya. Karena semua itu telah ditinggalkan Hanny untuk mengikut Tuhan Yesus, hidup baru di Manado (Bersambung)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0