HomeNasional

Prihatin dan Kecam Keras, KWI: Bom Bunuh Diri Rendahkan Martabat Manusia

Prihatin dan Kecam Keras, KWI: Bom Bunuh Diri Rendahkan Martabat Manusia

MAKASSAR, JP- Misa Minggu Palma sekaligus menandai awal Pekan Suci Paskah 2021 pada Minggu (28/03/2021) pagi sekitar pukul 10.30 WITA, dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katolik Hati Yesus yang Mahakudus, Paroki Katedral Makassar, Provinsi Sulawesi Utara.

Bom bunuh diri yang meledak tepat di salah satu pintu masuk Gereja Katedral tersebut menyebabkan belasan korban luka.

Berkaitan hal tersebut, Ketua dan Sekretaris Komisi Hubungan Antar agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Yohanes Harun Yuwono dan Rm. Agustinus Heri Wibowo menyampaikan pernyataan sikap dan himbauan sebagai berikut:

1. Keprihatinan, doa, dan duka cita mendalam atas peristiwa yang menciderai rasa kemanusiaan seluruh bangsa, yang telah mengakibatkan adanya korban luka-luka.

2. Peristiwa bom bunuh diri tersebut bukan hanya menjadi keprihatinan umat Katolik semata, melainkan keprihatinan seluruh bangsa dan negara Indonesia.

3. Kecaman keras atas tindakan bom bunuh diri yang merendahkan martabat manusia, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, dan menambah daftar panjang tindakan terorisme di bumi Nusantara yang kita cintai.

Baca Juga  Elektabilitas Airlangga Hartarto di Lembaga Survei Melejit, Kini Sudah Masuk 5 Besar

4. Himbauan kepada seluruh umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

5. Seruan kepada seluruh umat dan masyarakat untuk tidak takut dan resah, namun tetap waspada.

6. Himbauan agar tidak ada diantara kita yang memposting gambar atau video tentang peristiwa ini yang justru dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

7. Kepercayaan penuh bahwa Pemerintah, TNI, dan Polri, mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, terlebih masyarakat Makassar.

“Akhirnya kami berharap agar peristiwa ini tidak merusak atau melemahkan hubungan antara umat beragama dan kepercayaan yang selama ini terus menerus kita bangun, kita rawat, dan kita kembangkan. Semoga Allah senantiasa
memberikan berkat damai sejahtera dan perlindungan-Nya kepada kita semua,” demikian pernyataan sikap dan himbauan KWI.

Baca Juga  Warga Kesulitan Air Bersih, Legislator Ini All Out Salurkan Air Bersih dengan Dana Pribadi

ORMAS KATOLIK

Sementara itu, pimpinan ormas Katolik yang terdiri dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik (PK), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), bersama Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) ikut memberikan pernyataan sikap dan himbauan.

Mereka adalah Ketua dan Sekjen PP PMKRI Benedictus Papa dan Tri Natalia Urada, Ketua Umum dan Sekjen PP Pemuda Katolik Karolin M. Natasa dan
Christoper Nugroho, Ketua dan Sekjen PP ISKA Hargo Mandiraharjo dan Joanes Joko, Ketua dan Sekjen DPP WKRI
Justina Rosriawati dan E. Sri Hari Lestari serta Sekretaris Nasional FMKI
Yulius Setiarto.

Berikut pernyataan sikap dan himbauan Ormas Katolik sebagai berikut:

1. Mengutuk keras peristiwa ledakan bom di areal gedung Katedral. Perbuatan jahat bom bunuh diri ini jelas-jelas bukan perilaku serta sikap orang beragama.

Baca Juga  MOR BASTIAAN, Sosok Berintegritas dan Teladan Anti Korupsi

2. Pimpinan ormas Katolik mengajak segenap umat beragama tetap teguh dalam solidaritas, dan senantiasa bekerjasama mengawal kepentingan masyarakat dan bangsa, serta menghormati kerukunan hidup beragama.

3. Kepada umat Katolik seluruh Indonesia dan khususnya di Paroki Katedral Makassar, kami menyerukan agar tetap tenang, tidak terbawa kecemasan serta larut dalam rasa takut. Kita bawa segenap peristiwa dan kekecewaan ini dalam doa bersama.

4. Tragedi di Katedral Makassar kiranya menjadi pengingat kepada semua elemen bangsa dan lapisan masyarakat agar semakin memperkuat persatuan, solidaritas, kerjasama dalam kesatuan bangsa dan tanah air Indonesia yang kaya oleh keragaman latarbelakang agama, budaya, dan suku.

5. Meminta Pemerintah, Polri dan TNI agar bisa mengungkap pelaku dan jaringannya agar mencegah peristiwa serupa terjadi dikemudian hari.

“Semoga Allah selalu memberkati Bangsa Indonesia dalam persatuan, damai, dan keadilan,” harap para pemimpin ormas Katolik ini. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0