Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Minahasa Adrie Kamasi SH MH foto bersama Fraksi Golkar DPRD Minahasa di sela-sela perayaan HUT ke-592 Kabupaten Minahasa di Tondano waktu lalu.
MINAHASA, JP- Pergantian ketua fraksi di lembaga DPRD dan DPR oleh pimpinan sebuah partai politik merupakan hal yang wajar dan biasa sebagai upaya penyegaran organisasi dan itu kerap terjadi di lembaga “wakil rakyat”, mengingat fraksi merupakan perpanjangan tangan dari partai politik di DPRD dan DPR.
Demikian halnya dengan pergantian Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Minahasa dari Imanuel Manus kepada Angely Theresia Runtu (ATR).
“Kalau di DPRD dan DPR terjadi pergantian jabatan ketua fraksi merupakan hal yang biasa dan wajar. itu bagian dari upaya penyegaran organisasi. Pergantian seperti itu bisa dilakukan kapan saja bilamana berdasarkan hasil pertimbangan perlu untuk diambil langkah tersebuti,” ujar Pengamat Politik Sulawesi Utara Stefanus Sampe Ph.D kepada jejakpublik.com.
Menurutnya, pergantian itu semata untuk penyegaran agar Fraksi Partai Golkar di DPRD Minahasa lebih dinamis dan produktif dalam melaksanakan fungsinya di legislatif.
“Karena pergantian biasa, kepada siapapun dapat terjadi. Artinya pada posisi jabatan tidak ada yang abadi. Dan jabatan adalah amanah, tidak ada yang istimewa,” katanya.
Sampe meyakini sebagai seorang kader partai, Imanuel Manus tidak akan mempermasalahkan pergantian dirinya dari jabata ketua fraksi tersebut.
“Karena beliau (Imanuel Manus, red) pasti paham dan sependapat jika pergantian jabatan ketua fraksi adalah wewenang pimpinan partai politik dan karenanya sebagai kader harus siap ditempatkan di posisi apapun. Ibarat pertandingan sepak bola, terkadang kita jadi bek, nanti jadi penyerang. Semua tergantung intruksi sehingga tidak ada yang harus dipersoalkan,” jelasnya.
Imanuel Manus
Sebaliknya, lanjut akademisi jebolan luar negeri ini, Angely Theresia Runtu yang ditunjuk menggantikan Imanuel Manus harus mampu bekerja lebih baik lagi.
“Tugas dari ibu Angely Theresia Runtu sebagai ketua fraksi bukan hal yang ringan. Harus bisa membuktikan kemampuannya sebagai ketua fraksi dan harus lebih baik dari ketua sebelumnya,” ungkapnya.
Soal adanya kekecewaan di pendukung Imanuel Manus, Sampe tidak mengkuatirkan hal tersebut.
“Biasa itu. Kan kalau ada pergantian pasti yang diganti dan pendukungnya akan kecewa. Nanti seiring berjalannya waktu suasana akan kembali membaik, apalagi jika yang diganti bersikap legowo serta mampu menenangkan dan memberikan penjelasan yang baik kepada pendukungnya. Ingat Golkar merupakan partai yang selalu berhasil menyelesaikan setiap persoalan internal yang terjadi,” pungkas Sampe.
Sementara itu, ketika dihubungi, Ketua DPD Partai Golkar Minahasa Adrie Kamasi SH., MH., mengatakan, bahwa pergantian ini dilakukan hanya sebatas penyegaran dan merupakan hal biasa tanpa ada masalah yang melatarbelakangi.
“Ini adalah sesuatu yang biasa dilakukan dalam rangka penyegaran struktur fraksi,” ucapnya seraya menegaskan Partai Golkar Minahasa tetap solid.
Lanjut politisi yang aktab dengan inisial AK ini, pergantian tersebut bukan karena ketua fraksi maupun pimpinan lainnya melakukan sebuah pelanggaran.
“Ini sama sekali tidak terkait pelanggaran dan memang tidak ada yang melakukan hal itu. Pimpinan Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Minahasa yang lama adalah kader-kader terbaik yang dimiliki DPD Partai Golkar Minahasa termasuk Imanuel Manus,” jelas AK sembari memastikan bahwa Imanuel Manus akan difokuskan pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Minahasa. (JPc)
COMMENTS